Widget HTML #1

Cara Mengurangi Sampah Plastik: Tampil sebagai Milenial Instagramable dengan Gerakan Less Waste

Cara mengurangi sampah plastik
Kolase sampah plastik dan milenial influencer less waste (Sumber: Instagram Atiit dan Pixabay)

Sebanyak 1,3 miliar ton sampah plastik diperkirakan bakal mencemari daratan dan lautan dunia pada 2040 nanti, BBC. Di Indonesia sendiri, timbunan sampah pada tahun 2020 ditaksir sebanyak 67,8 juta ton dan angka ini akan terus bertambah, DetikNews.

Mirisnya lagi, Mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti menyebutkan, Indonesia menjadi penghasil sampah plastik terbanyak kedua di dunia setelah China. kabarnya lagi, Indonesia salah satu negara dengan pengelolaan limbah sampah terburuk di dunia, Merdeka

Kondisi ini sungguh menakutkan mengingat bahaya sampah bagi pencemaran alam bukanlah masalah sederhana. Sepenggal kisah tentang hewan yang jadi korban akibat sampah seperti yang berikut ini.

Pada tahun 2018 lalu pemancing menemukan penyu dalam kondisi mati dengan sampah plastik terburai dari perutnya di kawasan pantai wisata Congot, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kompas.

Selanjutnya, pada tahun 2019 lalu seekor paus mati dengan 100 kilogram sampah plastik di perutnya seperti jaring ikan, bundel tali, gelas plastik, tas, sarung tangan, tali pengepakan dan tabung. Paus malang itu terdampar di Pantai Luskentyre di Pulau Harris, yang terletak di barat laut Kepulauan Barat di Skotlandia, Mongabay.

Paus mati akibat sampah plastik
Ilutrasi paus mati akibat makan sampah plastik kita (Sumber: Pixabay)

Kondisi ini jika dibiarkan, prediksi World Economic Forum (WEF) pada 2050 mendatang jumlah plastik di lautan akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ikan. Hal ini dikarenakan 150 juta ton beredar sampah plastik di seluruh lautan dan akan ada satu ton plastik setiap tiga ton ikan pada 2025. Dengan begitu, akan lebih banyak sampah dibandingkan ikan pada 2050, Merdeka.

Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi sampah plastik untuk terurai secara sempurna. Mengutip Tirto, barang berbahan plastik dapat terurai di tanah hingga 1000 tahun lamanya. Sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun.

(Pakai tumbler, jangan beli air mineral kemasan sekali pakai terus, sayangi bumi #zerowaste. Klik di sini)

Bukan hanya merugikan hewan dan mencemari alam, sampah plastik juga berbahaya bagi tubuh manusia. Sampah yang berserakan dan tidak terkontrol di sungai menjadi penyebab utama banjir yang tidak hanya merugikan harta benda, bahkan nyawa manusia.

Belum lagi jika sampah plastik dibakar, asapnya menjadi racun bagi manusia karena mengandung zat kimia seperti zat dioksin dan zat karsinogenik yang apabila dihirup oleh manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem pernapasan, kanker, dan gangguan sistem syaraf. Selain itu, plastik yang digunakan sebagai kemasan makanan atau minuman juga dapat menimbulkan pembengkakan hati dan gangguan reproduksi, Skata.

Cara sederhana mengurangi sampah plastik

Perlu usaha serius, terukur dan terencana agar alam tidak rusak akibat ulah kita manusia yang begitu serakah terhadap penggunaan plastik.

Hal sederhana yang bisa dilakukan untuk saat ini adalah dengan mengelola sampah secara baik dan benar seperti, menyiapkan minimal dua tong sampah di rumah masing-masing untuk memisahkan sampah organik (bisa terurai) dan sampah anorganik (tidak terurai).

Kemudian melakukan komposting terhadap sampah organik dan mendaur ulang sampah plastik di rumah masing-masing, serta menahan diri untuk sebisa mungkin tidak menggunakan barang-barang yang berbahan plastik sekali pakai. Beberapa cara yang ditawarkan dalam tulisan ini semoga dapat membantu.

Cara komposting

Siapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti: 1) ember; dan 2) timba berukuran besar dengan penutup; serta 3) sarung tangan; Kemudian menyiapkan bahan seperti: 1) sampah organik di rumah; 2) pupuk kandang; 3) tanah; 4) air; 5) larutan gula; dan 6) EM4; Ingat ya, kacang walnut, minyak goreng dan tumbuhan berpenyakit tidak bisa dijadikan bahan kompos.

Kita bisa lihat tata cara komposting lengkap seperti video yang di bawah ini.


Ide daur ulang hingga omset ratusan juta dari sampah plastik 

Ada bermacam inovasi yang bisa dilakukan dari sampah plastik. Misalnya, dengan membuat celengan, tempat pulpen/pensil dan pot bunga, bahkan tempat sampah dari kaleng atau kemasan air mineral. Ada yang membuat figura dan mainan anak, serta berbagai inovasi lainnya yang tidak menyebabkan sampah bermuara ke TPS (tempat pembuangan mantan, eh sampah maksudnya).

Menariknya, beberapa milenial bahkan menjadikan sampah plastik sebagai pundi-pundi rupiah dengan cara inovasi dan kreativitas.

Sebut saja Indra Noviansyah. Pria yang akrab disapa Novint ini berhasil mendatangkan omset hingga ratusan juta/bulan bersama perusahaannya PT Limbahagia (perusahaan daur ulang sampah plastik) dan telah memiliki 67 mitra di seluruh Indonesia hingga ke Brunai Darussalam, Youngster.

Ke depan, semoga ada milenial-milenial kreatif dan inovatif lainnya yang bisa menjawab masalah sampah ini, menawarkan solusi hingga menjadikannya cuan yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi hewan di lautan, alam dan orang lain. 

Daftar influencers less waste yang wajib ditiru

Sederhanya, influencer adalah orang yang berpengaruh (publik figur) karena punya banyak pengikut. Di era digital seperti sekarang, gelar influencer selalu ditabalkan kepada mereka pemilik media sosial seperti akun instagram dengan jumlah followers yang banyak atau YouTube dengan jumlah subscriber yang banyak.

Influencer less waste (minim sampah) mulai digandrungi banyak milenial. Nama di bawah ini mungkin beberapa influencer yang sudah dikenal dan bercokol lama dengan gerakan less waste yang tentunya bisa jadi penutan untuk kita agar bisa mengurangi sampah plastik, menjaga alam dan makhluk di sekitar kita seperti yang berikut ini. 

Astri Puji Lestari

Beliau jadi panutan banyak milenial, termasuk saya sendiri dalam menanamkan mindset bahwa hidup minimalisis dan bebas sampah itu keren plus menyenangkan.

Tidak hanya soal sampah, pemilik akun instagram @Atiit ini juga konsen dalam menjaga alam hingga hal-hal detail sekalipun seperti, tidak membeli lemari pakaian dan tidak memasang AC di rumahnya.

Sangat cocok untuk dijadikan panutan bagi kita para milenial dalam mengurangi sampah plastik di rumah. Tidak hanya berdampak bagi alam, gerakan less waste juga mampu menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri karena hidup sederhana (minimalis) itu lebih menyenangkan, tanpa ribet.

Maurilla Sophianti Imron

Wanita minimalis satu ini merupakan founder dari @zerowaste_idofficial yang merupakan komunitas Zero Waste terbesar di Indonesia. Komunitas yang didirikan Mauril mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat untuk bergaya hidup #zerowaste dalam meminimalisasi sampah.

Ada banyak insight yang diposting di instagramnya, sangat bermanfaat untuk kita para pejuang gerakan less waste pemula agar lebih baik lagi dalam mengelola dan meminimalisir sampah sendiri nantinya.

Dian Kusuma Wardhani (Dini)

Sosok yang kerap dipanggil DK  Wardhani ini tidak diragukan lagi kapasitasnya dalam gerakan less waste. Selain influncer di media sosial, beliau juga penulis buku Menuju Rumah Minim Sampah dan juga dosen di Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya.

Bagi pemula yang ingin menerapkan gaya hidup minimalis dan cerdas dalam mengelola sampah, bisa mengikuti instagram @dkwardhani dan membaca buku beliau yang dijual di beberapa marketplace (e-commerce) di internet.

Inovasi sampah
Ilustrasi sampah (Sumber foto: Pixabay)


Inovasi sampah dari pikiran sampai regulasi

Kebijakan larangan penggunaan kantong plastik yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengurangi kantong plastik patut diapresiasi. Hal ini termuat dalam Pergub Nomor 142 Tahun 2019 dan resmi diberlakukan sejak 1 Juli 2020 lalu.

Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat di Jakarta membawa goodie bag (kantong belanja) sendiri saat berbelanja di mall maupun di pasar tradisional. Untuk mengawasi kebijakan tersebut, Anies menurunkan Satpol PP dan akan memberikan sanksi denda sebesar Rp 25 juta kepada pelaku usaha di toko, swalayan, dan pasar rakyat yang masih menggunakan kantong plastik, Tirto.

Beberapa perusahaan di Indonesia juga mulai menerapkan less waste seperti PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang mengganti makanan box menjadi mangkuk plastik refill. Kemudian mengganti parcel berkemasan plastik besar menjadi kardus, KABAR OTO

Jumlah karyawan IAMI yang lebih dari 800 orang, akan sangat membantu less waste melalui gerakan "Semangat Kurangi Sampah Plastik" karena berhasil mengumpulkan 47.013 kg plastik dari 4.930 karyawan dan juga masyarakat yang terlibat di sekitar perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan Unilever terlepas dari kontroversinya, mulai menggunakan inovasi berupa Unilever Refill atau isi ulang produk tanpa harus membuang kemasan lama ke tong sampah. Ini menjadi gerakan sederhana yang sekiranya bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain di Indonesia.

Ke depan, kita berharap Presiden Jokowi lebih berani mengambil kebijakan terhadap regulasi sampah di Indonesia. Bisa saja dengan mewajibkan penggunaan goodie bag di mall atau pasar tradisional secara serentak dan memiliki kekuatan hukum.

Kemudian mewajibkan penggunaan tumbler bagi karyawan di perusahaan, baik itu BUMN maupun swasta. Selanjutnya menetapkan aturan penggunaan sedotan stainless steel di coffee shop atau warung kopi, mengarahkan perusahaan penjual air meneral seperti aqua, cleo dan lain-lain agar mengutamakan Refill (isi ulang) menggunakan inovasi seperti yang dilakukan starbuck dan tumbler-nya.

Hal lain yang paling memungkinkan adalah dengan menetapkan regulasi less waste saat acara resmi pemerintah (termasuk /SKPK/SKPD dan kampus) seperti tidak menyediakan kotak kue dan air mineral kemasan dan menggantinya dengan menyediakan dispenser, gelas dan kue prasmanan.

Hal-hal seperti ini harus terus di dorong mengingat perjalanan Indonesia masih panjang, terutama dalam menyambut bonus demografi di masa yang akan datang. Kemudian satu lagi, untuk pemerintah agar berhenti melakukan impor sampah. Sebab tindakan ini akan sangat merugikan bangsa dan generasi kita di masa yang akan datang.

Tapi sebelum menunggu regulasi dari pemerintah yang kayaknya agak rumit, hal-hal sederhana untuk mengurangi sampah dapat kita mulai dengan cara sederhana seperti berhenti membeli air mineral dalam kemasan dan menggantinya dengan tumbler, serta menggunakan goodie bag saat berbelanja, hingga menolak sekuat tenaga kantong plastik dari mbak-mbak kasir tempat berbelanja.

Menutup tulisan ini, mari belajar dari kak Atiit, mbak Mauril dan ibu DK Wardhani untuk memulai gerakan meminimalisir sampah plastik (less waste), syukur-syukur kalau bisa mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah hingga tampil sebagai milenial instagramable dengan gerakan less waste yang keren banget kayak ketiga sosok influencer tadi.

Pada akhirnya, sebagai milenial yang cerdas, kita harus menentukan seperti apa jalan hidup kita. Dengan berkontribusi menjaga alam melalui gerakan less waste, kita sudah menyelamatkan diri kita sendiri, orang lain dan makhluk hidup di sekitar kita seperti hewan laut yang terus mati setiap tahunnya karena menelan sampah.

Ayo milenial, mulailah memilih jalan yang baik dan benar dengan gerakan less waste sejak dini sampai nanti. Jaga alam itu keren, Sip ya :)

Post a Comment for "Cara Mengurangi Sampah Plastik: Tampil sebagai Milenial Instagramable dengan Gerakan Less Waste"