Widget HTML #1

Cara Investasi dan Jenisnya Lengkap, Punya Passive Income Jutaan Tiap Bulan

Cara investasi
Ilustrasi (Dok. Pixabay)

Apa itu investasi? Kenapa harus investasi? Setidaknya jawaban singkat dari pertanyaan ini adalah, "Emang kamu mau kerja keras terus cari uang sampai tua? Yakin ga mau tahu bagaimana cara sebaliknya, cara biar uang bekerja keras untuk kamu?"

Kalau mau tahu jawabannya, gini lho cara investasi dan macam-macam jenis investasi yang wajib kamu ketahui, biar bisa punya passive income jutaan rupiah tiap bulan guys hehe!

Sebelum jauh nih, aku mau cerita dulu apa itu investasi. Dari banyak sumber yang kubaca, secara sederhana investasi adalah menaruh sejumlah uang ke dalam sebuah tempat yang nantinya akan bertumbuh, menggulung dan berlipat ganda seiring berjalannya waktu (compound interest).

Kayak ngepet jaga lilin gitu ya? Jawabannya iya :) Kok gitu sih? Haha. Iya, tapi ada bedanya dan jauh banget. Pertama, investasi itu jangka panjang, panjang banget malah. Ga bisa semalam tanam duit, besok pagi langsung berlipat.

Dan dengar-dengar katanya kalau mau investasi butuh modal besar ya? Butuh uang banyak ya? Nah, kerennya sekarang investasi bisa dimulai dengan Rp 10 ribu aja. Baca terus ya artikel ini, pelan-pelan hehe

Terus gimana caranya duit itu tumbuh dan berlipat dari investasi? Ok, gini contoh gampangnya. Misal kamu beli rumah hari ini seharga Rp 100 juta, percaya ga percaya, dengan ajaibnya tuh rumah dalam 15 tahun ke depan harganya bisa berubah sampai Rp 1 miliar. Kok bisa? Itulah namanya kenaikan harga (capital gain).

Itu kalau investasinya rumah (properti), kalau investasinya di bisnis? Yup, ada namanya saham. Secara sederhana contoh saham itu, kamu punya teman, dia sedang bangun usaha jualan Pop Ice atau gorengan atau apalah, terus dia berharap ada yang mau bantuin dia buat modal usahanya.

Terus tiba-tiba kamu datang bawa uang Rp 500 ribu sambil bilang gini, "bro aku bantu usahamu dengan modal Rp 500 ribu ya, tapi setiap keuntungan dari jualan Pop Ice atau gorenganmu, bagi ke aku dikit persentasenya. Biar sama-sama untung kita bro hehe"

Nah gitulah contoh saham. Kamu beli saham Telkom, Indofood, MNC Group dan lain-lain yang nama perusahaan mereka sudah terdaftar di pasar modal atau bursa efek (tempat jual beli saham), maka kamu bisa beli sahamnya. Setiap keuntungan yang perusahaan itu hasilkan, kamu juga ikut mendapatkan keuntungan itu.

Nah, gitu dia investasi. Terus pasti nanya, butuh modal besar dong buat investasi misal beli saham Telkom dll? No! Seperti yang saya bilang di awal, boleh mulai dari Rp 10.000 aja, ingat sepuluh ribu rupiah aja :)

Yuk mari, kita belajar sama-sama..

Jenis-jenis investasi
Ilustrasi (Dok Pixabay)


Cara Investasi dan Jenis-jenisnya

1. Belajar

Lah, kok belajar. Jangan ngadi-ngadi lo? Yup, ga salah bro, BELAJAR. Percayalah, misal kamu beli buku bagaimana caranya bangun startup, bangun bisnis, cara investasi dan lain-lain, semua buku itu dibeli pakai uang dong. Itu adalah investasi terbesar untuk dirimu sendiri, kita sering menyebutnya investasi leher ke atas.

Saran saya, buat kita-kita yang masih muda-muda nih, usia 20-an itu ga perlu harus punya HP iPhone, mobil mahal, rumah mewah dan lain-lain. Yang kamu perlukan itu adalah pengetahuan bagaimana cara mencari dan menghasilkan sumber keuangan sebanyak-banyaknya, punya ladang penghasilan/pendapatan sebanyak-banyaknya, titik!

Kalau udah tahu caranya, udah belajar banyak, udah tahu mau ngapain, nah lo udah keren banget bro. Tinggal saatnya beraksi. Aksi apa? Ya aksi menghasilkan duitlah haha.

Kalau lo kaya, semua orang menghargai lo. Kamu bisa bangun pesantren, masjid, gereja dan masih banyak lagi. Kamu kalo nyumbang ga lagi dua rebuan. Kalo lo kaya, banyak orang yang bisa lo tolong!

Kok malah jadi lo gw sih haha. Sorry, lagi berapi-api nih :))))

Jadi gitu. Selain belajar melalui aktivitas membaca buku atau investasi leher ke atas, bisa juga dilakukan dengan mengikuti seminar berbayar, kursus berbayar, berteman dan sering traktir orang-orang yang lebih jago dari kamu, follow akun-akun Instagram yang sesuai passion kamu dan lain-lain.

Misal nih, kamu suka menulis. Gimana ya cara kamu investasi dari kemampuan menulismu? Yup, baca buku tips dan trik gimana cara menulis opini, novel, puisi yang baik, agar disukai pembacamu. Setelah itu, baca juga buku bagaimana menghasilkan uang dari tulisan itu dan lain-lain.

Selain membaca buku, kamu bisa daftar kursus atau seminar berbayar yang membahas cara, tips dan trik menghasilkan uang jutaan rupiah dari menulis. Itu ada banyak banget di google, cari aja yang harganya sesuaikan dengan kantongmu. Hehe

Itu kalo yang hobi dan passion menulis ya. Kalau hobi kamu yang lain, sesuaikan saja. Terserah apa aja yang penting pelajari, investasi leher ke atas, supaya kamu benar-benar ahli di hobimu dan bisa menghasilkan pendapatan dari sana.

Bang, saya ini jurusan ilmu administrasi negara, ga punya hobi. Gimana ya caranya supaya bisa menghasilkan uang dari pengetahuan yang saya punya?

Nah, kamu bisa pelajari lebih dalam ilmu tersebut dengan membaca buku-buku best seller baik nasional maupun internasional, kemudian buat dalam bentuk video rangkumannya, terus jualin deh di internet. Hampir mirip-mirip kayak aplikasi Ruangguru gitu, jual ilmu pengetahuan dengan video berbayar. Semudah itu! (Tapi prakteknya susah wkwkwk)

Ah susah kak lewat video, saya suka kaku kalo ngomong depan kamera atau Hp. Ya udah, buat dalam bentuk tulisan, terus pasang di blog dan siapa yang baca wajib sign in/login bayar dulu. Mirip-mirip kayak rubrik berita Kompas Premium (Kompas.id).

Nah, gitu. Ini yang dinamakan investasi, menghasilkan uang, duit tetap ngalir walaupun kamu sedang tidur (passive income). Enak ya kalau tahu cara hiks..hiks..

2. Emas

Benda satu ini gila sih. Harganya ga pernah turun, tiap tahunnya malah naik terus. Kalau kamu rutin beli emas, maka kamu investasi di benda yang keren banget.

Tapi saya kan cowok? Tapi saya kan ga hobi pakai emas, bla bla bla. Hei, sekarang di aplikasi Bank Syariah Indonesia (BSI Mobile), ada yang namanya nabung emas. Kamu ga perlu pegang emasnya, biar bank aja yang simpan.

Investasi emas
Tangkap layar, bukan endorse hihi (Dok Kata-Roni)

Tugasmu cuma satu, setiap ada uang dikit, baik itu dari gajian atau rejeki nomplok entah itu dari mana, jangan lupa sisihkan beli emas melalui aplikasi BSI Mobile itu. Lama kelamaan investasimu menggunung, selain menabung, harganya naik terus, tumbuh dan berlipat-lipat di kemudian hari.

Gimana, sampai sini mulai paham ya apa bedanya investasi dengan ngepet jagain lilin. Wkwkwk

Keuntungan lain investasi di emas, yakni paling aman, ga kayak saham yang harganya naik turun roller coaster dan sangat berisiko. Emas ini selain aman juga mudah dicairkan jadi uang, ga kayak investasi rumah kalo mau jual susah banget lakunya, ampun!

Kekurangan emas, untung berlipat-lipatnya butuh waktu lama banget, udah gitu sedikit pula. Ga sama kayak saham, sehari bisa naik nyampek 60 persen keuntungan. Cuma itu dia, semakin tinggi keuntungan semakin tinggi juga risiko. High risk, high return.

Makanya perlu invest leher ke atas dulu, kayak yang saya sampaikan di awal, biar ga rugi dan boncos, namun tetap untung besar. Kuncinya pelajari dulu sebelum tanam duit di sana!

3. Reksa Dana (Dibantuin Nginvest)

Reksa dana itu sederhananya adalah ada sebuah lembaga yang ngebantuin kamu buat beli saham supaya kamu ga rugi. Biasanya orang pakai reksa dana adalah para pemula yang belum paham-paham banget sama saham, tapi sudah punya keinginan besar untuk investasi. Makanya reksa dana membantu memudahkan itu.

Dalam reksa dana itu ada yang namanya manager investasi, kamu bisa pilih siapa saja manajer investasi kamu, misal Succorinvest Asset Management, Manulife, BNP Paribas dan masih banyak lagi manajer investasi lainnya. Buat kamu yang muslim, bisa juga memilih manajer investasi syariah, supaya nyaman dan ga was-was dalam berinvestasinya.

Tips menentukan manajer investasi

Return adalah kemampuan manajer investasi dalam menghasilkan keuntungan, minimal dalam jangka setahun terakhir (1 year return) atau dalam waktu 3-5 tahun terakhir. Ini penting sekali supaya kamu bisa mengetahui manajer investasi mana yang terbaik dalam menumbuhkan atau menginvestasikan uangmu.

Semakin tinggi return yang dihasilkan manajer investasimu, semakin baik. Semudah itu sebenarnya investasi di reksa dana.

Expense Ratio adalah total biaya yang digunakan manajer investor dalam mengelola uang yang kamu investasikan di Reksa Dana tersebut. Semakin rendah Expense Ratio berarti semakin baik, karena semakin murah biaya yang dipotong oleh mereka dalam mengelola dan menumbuhkan duitmu.

AUM (Asset Under Management) adalah total nilai pasar dari investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Sederhananya begini, berapa miliar atau triliun uang investor yang sedang dikelola oleh sebuah manajer investasi yang bakal kamu pilih.

Semakin tinggi AUM sebuah manajer investasimu, berarti semakin baik, artinya manajer investasi tersebut dipercaya banyak orang.

Semua kriteria ini seperti Return, Expense Ratio dan AUM dapat kamu cek di Bibit. Bibit adalah sebuah aplikasi untuk investasi reksa dana yang keren banget dan mudah banget digunakan untuk kita para investor, terutama anak-anak muda yang masih kudet dan baru mengenal dunia investasi seperti kita-kita ini. Hehe

Di Bibit juga kamu dimudahkan karena mereka memilih manajer investasi yang terbaik saja untuk bekerjasama dan tersedia di platformnya mereka. Jadi, kalau ada manajer investasi yang abal-abal, penipu, investasi bodong dan belum terdaftar resmi di lembaga pemerintahan, sudah pasti ga akan masuk ke aplikasi Bibit, masuknya ke SMS melalui pengirim gelap bhuahahah

Aplikasi Bibit juga sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau lembaga milik pemerintah yang mengawasi soal uang, jadi intinya amanlah duit kita. Kalau ada kenapa-kenapa, mereka sudah terdaftar di negara dan ada yang mempertangjawabkannya.

Oh ya, kalau kamu takut investasi di reksa Dana saham karena riskonya besar dan lain-lain, kamu tetap bisa pilih reksa dana obligasi dan reksa dana pasar uang. Resikonya kecil di dua instrumen investasi, tapi keuntungan kecil juga. Jelas ya :)

Ayo ikuti sekarang cara daftar reksa dana di Bibit untuk investasi mulai modal Rp 10 ribu saja

Cara daftar Bibit

Pertama, instal aplikasi Bibit di play store atau app store

Investasi reksa dana Bibit
Tangkap layar play store (Dok Kata-Roni)
Kedua, setelah terinstal lalu masuk ke aplikasi Bibit, kemudian klik register

Ketiga, masukan nomor hp kamu

Keempat, pilih profil risiko. Kamu bisa baca di sana petunjuknya

Kelima, isi data dirimu termasuk KTP, email, nomor rekening dan foto bersama KTP

Keenam, tanda tangan secara digital dan buat PIN

Ketujuh, masukkan kode referral roni1996 supaya kamu dan aku sama-sama dapat cashback senilai Rp 25 ribu, langsung masuk ke reksa dana Bibitmu lho. Sampai sini selesai deh, kamu sudah sah jadi investor hehe

4. Saham (Capital Gain dan Dividen)

Saham adalah kepemilikan sebuah perusahaan. Seperti yang saya ceritakan di awal, misal kamu beli saham Telkom atau Indofood minimal 1 lot saja. Maka sama halnya kamu membantu memberikan modal kepada perusahaan tersebut. Itulah dalam dunia saham disebut juga pasar modal. Kalau perusahaan itu untung, kamu juga pasti untung.

Misal kamu beli saham Telkom tahun lalu (Tanggal 29 September 2021) harganya yakni Rp 263.000. Sekarang tahu ga berapa harganya berapa? Ya, harganya yakni Rp 356.000 per satu lotnya (Data 26 September 2021). Artinya, untungmu setahun sebesar Rp 93.000. Itu kalau satu lot ya, kalau banyak lot, hitung sendiri keuntunganmu. Wkwkwk

Meski demikian, di balik menggiurkannya keuntungan saham di pasar modal, banyak juga yang malah bukan untung tapi buntung alias RUGI.

Misal saham Unilever tahun lalu (Tanggal 29 September 2021) harganya yakni Rp 797.500. Sekarang tanggal 29 September 2021 harganya malah jeblok alias turun menjadi Rp 397.000. Kalau kamu beli saham Unilever satu lot tahun lalu, artinya tahun ini kamu rugi Rp 400.500 atau hampir setengah jutaan ruginya. Ngeri bet kan.

Makanya, biar ga rugi atau salah ambil langkah, sebelum beli saham pelajari dulu gimana cara menilai sebuah perusahaan, apakah bisa menghasilkan keuntungan bagi kita, atau malah bikin rugi. Pelajari cara membaca laporan keuangan perusahaan sebelum beli sahamnya! Kalau kamu butuh soal ini, bisa tulis di kolom komentar ya :)

Saya ga katakan saham Unilever jelek, karena bisa jadi tahun depan justru naik dua kali lipat dari sebelumnya. Karena itu kamu harus punya pengetahuan sebelum membeli saham dari sebuah perusahaan.

Tips beli saham biar untung

Net Income adalah keuntungan bersih yang dihasilkan perusahaan itu. Biasanya datanya disediakan per tiga bulan sekali (quarter income statement). Tapi biar lebih mudah, saya ngeceknya dalam empat tahun terakhir.

Kalau dalam empat tahun terakhir harga sahamnya naik terus tiap tahun, fiks berarti tuh saham perusahaan idaman banget. Tinggal cek lagi PBV dan Dividennya sebelum beli :)

PBV (Price to book value) adalah harga saham dibandingkan dengan kekayaan bersih aset perusahaan. Misalnya PBV lebih dari 1, artinya saham perusahaan ini sudah kemahalan atau dengan kata lain mereka menghargai sahamnya melebihi harga aset bersih mereka.

Kalau PBV di bawah 1 artinya saham itu masih murah dan bagus untuk dibeli. Dengan kata lain, harga sahamnya sedang diskon, undervalue atau silap harga :)

Cara mengumpamakan PBV itu seperti ini, misalnya kamu punya temen jual Boba. Kalau ditaksir semua aset bobanya mulai dari gerobak, alat bikin boba dan lain-lain yakni senilai Rp 1 juta rupiah. Kalau kamu beli saham bobanya Rp 100 ribu, artinya kamu dapat sahamnya 10 persen dong.

Tapi kalau kamu dikasih cuma 5 persen sama pemilik bobanya, berarti sahamnya udah kemahalan. Berarti usaha/perusahaan boba temen kamu itu PBV-nya sudah 2 kali lipat dari nilai perusahaan yang sesungguh.

Biar lebih paham, baca-baca lagi deh buku, artikel atau nonton YouTube tentang saham ya. Belajar saham ga bisa sehari, kalau mau cepat mending ke reksa dana dulu, daripada rugi ya kan wkwkwk

ROI (Return on equity) adalah berapa persen perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan untuk saham kita. Misal, sebuah perusahaan dalam setahun ROI-nya 20 persen, artinya kalo kamu beli sahamnya tahun lalu, maka tahun ini sudah naik 20 persen uangmu di sana.

Itulah yang dinamakan capital gain. Capital gain adalah kenaikan saham dengan sendirinya minimal dilihat dalam rentang waktu setahun. Makanya ada yang bilang, dalam dunia saham, kamu tidur pun dapat uang, karena yang bekerja keras bukan kamu, melainkan perusahaan yang sahamnya kamu beli.

Maap ya, aku pakai bahasa yang sederhana banget, investor pro bakal ketawa kalo baca tulisan aku ini wkwkwk. Yang penting temen-temen mudah paham kan ya, bodo amat soal bahasa pasar modal yang begitu riweh dan ga aku pake-pake banget di sini hiks.

Dividend Yield adalah keuntungan bersih perusahaan yang dihasilkan biasanya dalam setahun dan dibagikan langsung dalam bentuk uang kepada investornya. Enak ya investor saham, selain dapat keuntungan kenaikan harga saham (capital gain), juga dapat keuntungan bonus yang dibagikan perusahaan dari hasil laba bersih atau dividend.

Dalam saham itu yang dilihat jangan berapa jumlahnya (dividend), tapi Dividend Yield-nya. Bedanya di mana? Kalau dividend adalah jumlah uang yang dibagikan. Sedangkan Dividend Yield (DY) jumlah persentase dari keuntungan deviden per lembar saham yang dibagi dengan harga pasar sahamnya.

Cari Dividend Yield minimal 3 persen. Dividend Yield 5 persen sudah cukup bagus. Nah itu dia. Tapi sedikit catatan, ada beberapa orang yang ga perhatiin dividend ini dalam berinvestasi karena lebih berfokus ke Return on equity (kenaikan harga saham) minimal dalam tahun terakhir. Ga jadi masalah ya guys, ini hanya soal pilihan. Hehe

Saham ini adalah tempat investasi yang lumayan panjang banget belajarnya. Jangan salah-salah apalagi cuma ikutan kawand, nanti rugi sendiri lho. Makanya kamu perlu riset sebelum beli saham.

Supaya tahu cara riset sahamnya, saya saranin baca buku The Intelligent Investor yang ditulis Benjamin Graham. Buku terbaik saham sepanjang masa, kalo kata temen-temen investor mah, buku ini kitab sucinya belajar saham wkwkwk. Bahkan kakek Warren Buffett, investor tersukses di dunia pun sarankan baca buku ini.

5. Properti

Investasi properti adalah gini, misal kamu beli rumah sekalian sama tanahnya nih, ga ngapa-ngapain pun dalam 20 tahun bisa naik harganya puluhan bahkan ratusan kali lipat.

Ini serius! Ga percaya cek deh harga rumah dan tanah milikmu minimal 5-10 tahun lalu berapa harga belinya, bandingkan dengan harga sekarang, naik jauh bukan? Ga percaya tanya bapak lu deh.

Itu kalau rumah, kita cuma dapat kenaikan harga (capital gain) setiap tahunnya. Gimana kalo misalnya kamu beli kos-kosan 100 pintu (busyet), terus lo diemin dan cuma tidur-tidur di rumah selama 10 tahun, kenaikan harganya pasti dobel-dobel deh haha.

Investasi Properti
Ilustrasi (Dok. Pixabay)


Kalau kamu punya kos-kosan, pertama kamu dapat kenaikan kenaikan harga (capital gain) tiap tahunnya, karena harga tanah naik terosss. Kedua, kamu dapat uang bulanan dari orang yang nyewa kosmu. Waduh. Udah auto naik harga, dapet bulanan lagi. Itulah kerennya investasi properti.

Makanya kalo kaya dikit jangan beli mobil dulu, mending invest supaya uangmu kerja keras untukmu, bukan malah kamu yang kerja keras terus untuk uang, sampai tuek.

Terus ada yang bilang investasi properti butuh modal mahal ya. Hmm, kalo itu mending baca buku Property Cash Machine karya Joe Hartanto deh. Kamu bisa beli properti dengan modal nol rupiah, bahkan dapat cashback (uang sisa) lagi dari bank. Atau kalo perlu aku review bukunya, tulis ya di kolom komentar :)

6. Peer-toPeer Lending (P2P)

Peer-to-Peer Lending (P2P) adalah jenis investasi dengan mendanai orang butuh modal usaha. Secara sederhana, P2P sama halnya dengan ngasiin orang lain utang. Ada banyak aplikasi yang menyediakan ini, pastikan terdaftar di OJK ya. Terus kita investor dapat untungnya dari mana bang? Dari bunga pinjaman lah. Riba dong?

No, ada P2P Lending syariah dengan akad bagi hasil. Kamu ga akan terjebak riba, yang penting dipelajari dulu ilmunya dengan beli buku, baca artikel di internet atau nonton di YouTube.

Investasi P2P bisa dimulai dari Rp 1 juta rupiah. Cek aja di internet, tapi ingat, pelajari dulu. Jangan sampai rugi apalagi terjebak investasi bodong. Yang syariah bisa cek di sini

7. Crowdfunding

Crowdfunding adalah investasi berupa pendanaan untuk mereka yang membutuhkan duit dalam membangun usahanya. Terus apa bedanya P2P Lending? Bedanya, kalo P2P Lending adalah dalam bentuk utang, yang minjam wajib balikin plus bunga. Sedangkan crowdfunding, kita sebagai investor mendanai dengan tujuan bagi persentase saham dan dividend.

Terus apa bedanya Crowdfunding sama saham yang dibahas di awal tadi? Waduh, panjang nih wkwkwk. Kalo saham yang tadi dibahas di awal, cuma bisa dibeli di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia. Hanya 700-an perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia termasuk Telkom, Unilever dan kawan-kawan.

Sedangkan Crowdfunding, kita nginvestnya di perusahaan yang belum ada di Bursa Efek Indonesia. Misal, perusahaan temenmu yang mau bikin Coffee Shop ala-ala milenial gitu, nah itu dia investasi Crowdfunding, lu tanam dah duit lu di sana. Paham kan? insya Allah paham kak :)

8. Ciri-Ciri Investasi Bodong

Sekarang kamu harus tahu ini, udah banyak soalnya yang jadi korban, terjebak bujuk rayu gombal melipatgandakan uang, tau-taunya duit kitee malah dibawa kabur. Jahat amat lu b*bi ngepet online wkwkwk.

Investasi bodong adalah upaya penipuan dengan iming-iming melipatgandakan uang atau apapun itu, pokoknya tawaran cepat kaya dengan dalih investasi.

No man, investasi itu bukan cara cepat kaya, tapi cara menuju kaya dengan proses yang bisa dibilang jangka panjang. Berikut ciri-ciri investasi bodong atau penipuan, jangan sampai terjebak ya.

a. Tidak berizin OJK atau Bappebti

Banyak investasi mengaku sudah mendapatkan izin atau lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dua lembaga milik pemerintah ini mengawasi setiap sekuritas atau jasa tempat berinvestasi.

Kalau tempat investasimu tak terdaftar di salah satu lembaga ini, bisa dipastikan bodong. Untuk mengecek apakah sudah terdaftar, langsung ke website OJK atau Bappebti aja ya, cari di sana nama tempatmu mau investasi.

b. Keuntungannya Tidak Masuk Akal

Investasi jangka panjang, umumnya menghasilkan keuntungan sebesar 15-20 persen per tahun. Kalau ada yang menawarkan lebih dari itu, patut dicurigai. Kecuali memang sudah terdaftar di OJK atau Bappebti. Riset lagi ya, wajib!

c. Keuntungan dalam Waktu Singkat

Investasi itu sekali lagi saya sampaikan, aktivitas menanam duit jangka panjang. Kalau ada yang coba menawarkan investasi hari ini, besok balik sekian persen. Haha, fiks itu mah ada kemungkinan uangmu bakal dibawa kabur.

d. Pengelolaan Dana Tidak Jelas

Kita sendiri tidak tahu uang kita dibuat untuk apa, jangan-jangan dibuat untuk ngepet lagi haha.

Nah, kalau investasi itu jelas pengelolaan dananya seperti apa, bagaimana mereka menghasilkan keuntungan dan lain-lain, semua itu dijelaskan secara detail di website resminya atau download Prospektus dan Fund Fact Sheet manajer investasimu khusus untuk Reksa Dana.

Menetapkan Tujuan Investasi. Niatkan uang bekerja untuk kita, bukan kita bekerja untuk uang. Kalau saya sih ga mau ya kerja terus sampai tua, maksimal tepat usia 40 tahun harus sudah pensiun dan punya passive income.

9. Tujuan Investasi

- Beli Rumah atau Mobil dll

Setiap punya keinginan sesuatu, terutama yang mahal-mahal, pasti butuh usaha dong untuk membelinya. Kalau dulu, konsepnya kerja dan menabung. Kalau sekarang harus diubah, karena menabung tidak akan menumbuhkan uang kita, melainkan menyusutkan nilai uang kita.

Penyebab penyusutan nilai mata uang setiap tahun diakibatkan oleh inflasi. Bayangkan saja, harga 1 kg gula 10 tahun lalu dengan sekarang, pasti jauh sekali bedanya kan?

Kalau dengan investasi, bukan menyusut uang kita, malah bertumbuh melalui keuntungan yang dihasilkan. Misal butuh 20 tahun bagi Anda mendapatkan Rp 1 miliar untuk membeli rumah dan mobil, investasi bisa mempersingkatnya menjadi 5-7 tahun saja. Keren bukan.

- Menikah

Nah, ini salah satu tujuan investasi jangka pendek atau menengah yang perlu banget dipikirkan. Tahun 2021 ini, idealnya punya Rp 200 juta untuk sebuah pernikahan, mulai dari proses menye-menye saat lamaran, sampai acara resepsi pernikahan.

Itu semua ga murah guys, harus mulai pikirkan matang-matang dan sisihkan dari uang sekarang, salah satu cara mencapai semua itu ya dengan investasi. Sangat membantu.

- Passive Income

Pengen ga bebas finansial, punya pendapatan setiap bulan tanpa harus kerja? Tidur-tiduran pun dapat uang. Mau tahu caranya? Ya, investasi dong. Analogi sederhananya, kalau kamu punya uang Rp 1,2 miliar lalu kamu investasikan ke saham yang keuntungan ga usah besar-besar, misal 10 persen per tahun saja, maka kamu dapat Rp 120 juta tiap tahun.

Kalau dibagi per bulan, artinya kamu punya penghasilan dari Rp 10 juta/bulan tanpa kerja keras alias tidur-tidur doang. Enak ya investasi, makanya sama-sama belajar kita! Jangan sampai tertipu investasi bodong, malah rugi, boncos. Haha

Passive Income
Ilustrasi (Dok. Pixabay)

Passive income adalah penghasilan yang didapat secara pasif tanpa harus bekerja aktif, bekerja keras atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Sungguh tak adil ya hidup ini bagi orang-orang yang sudah belajar tentang uang, makanya yang kaya makin kaya yang miskin makin..... (insya Allah bakal kaya setelah baca tulisan ini hehe)

- Jaminan Masa Tua

Ya, dengan kamu punya passive income, insya Allah masa tuamu terjamin. Ga perlu kerja keras lagi, sudah tua banyakin ibadah aja, main sama cucu dan nikmatin masa-masa senja hidupmu dengan kedamaian, tanpa mikir besok mau makan apa :)

Ok, gw mau nutup tulisan nih, maap dah panjang banget kayak jembatan Suramadu wkwkwkw

Intinya, investasi itu adalah menabung dan menumbuhkan uang dalam jangka panjang. Jangan coba-coba gunakan uang kebutuhan pokok atau pakai pinjaman dari keluarga bahkan bank, digunakan untuk investasi. Sekali lagi, jangan coba-coba gunakan uang pinjaman untuk investasi, bisa di penjara tempat enteh.

Investasi itu semakin besar keuntungannya, semakin besar pula risiko. Ingat itu!

Investasi bukan cara cepat untuk kaya, tapi salah satu jalan paling benar menuju kaya. Kalau mau cepat kaya ya ngepet, jangan berteman dengan kami para investor milenial ini ya, wanjayyy. Bercanda ya, kita sama-sama belajar kok :)

Investasi itu berproses, ada yang namanya compound interest, kita semua menyebutnya keajaiban dunia kedelapan, artinya uang kita lipat-berlipat secara terus menerus dari keuntungan yang ada dalam jangka waktu panjang.

Saya tetap rekomendasi reksa dana bagi pemula, selain aman karena ada manager investasi yang ngaturin duitmu. Reksa dana juga bisa dimulai dari yang kecil-kecil dulu, bahkan mulai dari Rp 10.000 dan itu tidak terjadi di instrumen investasi lain. Rutin sisikan setiap bulannya menuju kaya. Pakai kode referal saya ya roni1996 untuk daftar, biar dapat cashback langsung Rp 25 ribu ke akun Bibitmu.

Selamat berinvestasi teman-teman, semoga kita jadi orang kaya beneran di masa mendatang, punya passive income yang ga ngapa-ngapain pun tapi bisa menghasilkan pendapatan yang besar, atau minimal cukup. Cukup beli rumah, mobil, make up istri, bawa jalan-jalan keluarga ke luar negeri dan lain-lain. Cukup Rhoma

Bismillah, yok bisa yok!

Post a Comment for "Cara Investasi dan Jenisnya Lengkap, Punya Passive Income Jutaan Tiap Bulan"