Widget HTML #1

Cara Jualan Online, Dropshipper di Shopee dkk Laris Tanpa Modal

 

cara menjadi dropshipper
Ilustrasi jualan online. Dok Pixabay

Jualan online adalah aktivitas memasarkan atau menjual produk secara daring melalui marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia atau media sosial (medsos) semisal Instagram dan Facebook, serta platform perpesanan serupa WhatsApp, Line dan sebagainya.

Banyak anak-anak muda terutama milenial dan generasi Z (Gen-Z) usia 20-an yang sudah menghasilkan ratusan juta rupiah dari berjualan online kurang dari setahun. Mereka seperti Rifki Anshori, Abi Yazid hingga Faiz Daffa yang kini punya brand sendiri ANTARESTAR.

Bisnis online dianggap cukup menghasilkan dan menjanjikan, selain karena pasar atau jumlah calon konsumen di Indonesia yang cukup besar, kondisi pandemi juga membuat tingkat jual beli online meningkat pesat.

Kabar baiknya lagi, laporan State of Mobile 2022 mengutip Katadata menyebutkan, sepanjang tahun 2021 orang Indonesia membuka aplikasi belanja online (olshop) menghabiskan 5,56 miliar jam.

Budaya belanja online meningkat karena perubahan pola dan gaya hidup yang membuat orang-orang menjadi malas keluar untuk belanja, kemudian work from home (WFH) membuat aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, sehingga perlu belanja menambah berbagai ornamen agar bekerja dan melakukan berbagai aktivitas lainnya lebih nyaman.

Meski pasar atau calon konsumen di Indonesia besar, persaingan dalam berjualan online juga saat ini tak kalah cukup ketat. Tak heran juga ada yang posting produk tiap hari di WA, Instagram dll tapi tidak laku juga. Sudah banting-banting harga, bikin promo dan diskon sana sini tapi tidak dilirik juga sama pembeli.

Kondisi ini membuat siapapun yang ingin terjun ke bisnis ini harus banyak banyak mengenai strategi, trik dan berbagai kemampuan lainnya, termasuk komunikasi secara online kepada konsumen hingga terjadinya penjualan atau bahasa ngetrennya sekarang disebut closing.

Melalui tulisan ini, saya dan kita semua bisa memenangkan persaingan itu. Meski berjualan online dengan produk yang sama, kita tetap punya konsumen bahkan banjir orderan bila tahu teknik dan rahasianya. Ingat ya, iPhone dan Xiaomi sama-sama smartphone. Tapi keduanya punya konsumen masing-masing dan tetap laku di pasaran.

Jadi, walaupun jumlah penjual dengan produk yang sama dengan apa yang kita jual, kita tetap harus jadi yang berbeda, baik itu dari segi keunikan, promosi, pelayanan dll. Kemudian teknik mendatangkan pembeli hingga membangun sebuah merek (brand) yang berkesan di hati pelanggan, semua faktor ini harus dipelajari.

Untuk itu, beberapa insight dari tulisan ini semoga dapat mencerahkan kita semua dalam berjualan online, memasarkan produk hingga laris manis, panen rezeki, panen orderan, melimpah sampai tumpah-tumpah, hehe. Ayo siapkan minum :)

Cara Jualan Online

1. Riset Pasar

Hal pertama yang harus dilakukan baik itu berjualan online (daftar marketplace/medsos), offline (buka toko) atau usaha apa pun adalah dengan melakukan riset pasar. Jadi, untuk memulai sebuah bisnis itu bukan cari produk apa yang harus dijual di awal, tapi cari tahu apa yang sedang dibutuhkan atau dicari orang saat ini.

Bisa juga memulai dengan apa yang menjadi masalah orang-orang saat ini, maka tugas Anda memenuhi itu dengan menyediakan produk yang jadi solusinya. Contoh sederhana ya, masa pandemi orang kebanyakan menggunakan zoom meeting atau google meet. Tapi masalahnya kebanyakan laptop orang-orang kamera burik (nggak semua ya :)

Maka tugas Anda adalah menjual alat berupa kamera tambahan dengan kualitas gambar yang lebih jernih saat meeting virtual dan mudah dibongkar pasang dari laptop. Mudah kan, riset pasar? Hehe. Bisa juga jual tempat dudukan smartphone untuk zoom meeting, biar waktu ikut kuliah atau webinar, aman dari goncangan badai halilintar.

Dalam riset pasar, pastikan juga produk yang Anda jual bersifat baru atau masih langkah. Ibaratnya, masih dikit yang jual, tapi yang butuh atau calon pembelinya masih banyak. Perhatikan tren dan kondisi saat Anda memulai riset pasar. Semakin baik riset pasarnya, semakin besar potensi suksesnya dalam berjualan online.

Contoh produk yang sedang tren seperti handsanitizer dan masker saat awal mula pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, harganya selangit dan diburu pula oleh orang-orang karena jumlahnya terbatas.

Saat ini ada banyak penyedia produk (supplier) yang menyediakan barang-barang baru, unik dan belum pernah ada sebelumnya, tapi dibutuhkan oleh banyak orang. Kalau pun sudah ada di pasaran, tapi jumlahnya masih sangat langkah dan jarang. Nah ini kesempatan kita mendapatkan pasar, syukur-syukur kalau kita bisa menguasai pasar dengan order melimpah nantinya.

Caranya mudah lainnya mengetahui produk yang sedang tren, dengan melakukan riset pasar di kolom pencarian populer tiap marketplace seperti Shopee, Lazada atau Tokopedia, kemudian bandingkan dengan berapa banyak orang atau toko online (olshop) yang menjual produk tersebut.

Kalau ketemu angka yang pas (pembeli banyak, penjual sedikit), itulah kesempatan Anda berjualan online dan panen orderan.

Ini merupakan buah dari riset pasar. Jadi intinya, bukan produk dulu yang penting, tapi pasar dulu. Mereka butuh apa, baru siapkan produknya apa. Fiks ya, intinya nggak ada lagi pertanyaan bagusnya aku jual apa ya? Gw tampol juga lo. Haha, ini becanda :)

Selain itu bisa juga riset pasar dengan melihat kondisi dan situasi terkini di pemberitaan. Apa kira-kira produk yang dibutuhkan di tengah kondisi tersebut dan sebagainya. Disesuaikan aja antara permintaan dan penawaran, bahasa kerennya anak ekonomi: supply and demand.

Misal sedang musim penghujan di akhir dan awal tahun, apa saja pemberitaan di media terkait hal ini, misal potensi banjir di sejumlah titik dll, Anda bisa dengan menjual barang-barang yang dibutuhkan.

Bisa saja jual perahu karet secara online sejak dini, kemudian peralatan lain yang sekiranya dibutuhkan di musim penghujan, termasuk payung, jas hujan, bahkan jamu atau vitamin untuk menambah kekebalan tubuh, tentu ini ada syarat dan ketentuan yang harus Anda ikuti.

2. Tentukan Niche (Ceruk)

Niche adalah target market yang fokus atau spesifik. Semakin fokus atau spesifik target market Anda, maka semakin besar peluang Anda memenangkan persaingan dalam berjualan online.

Dengan niche market, Anda dapat fokus dalam mengkampanyekan atau mengiklankan produk Anda kepada pasar tertentu saja. Tidak buang-buang energi jualan secara serampangan dan nggak ada yang beli. Dengan niche market yang spesifik, kerjaan jadi sangat tertarget dan terukur.

Contoh niche market itu misalnya produknya sepatu. Berarti niche market yang spesifiknya yakni jual sepatu pria milenial/Gen Z khusus yang suka jogging. Jadi target market kita fokus di situ saja, jangan melego pasar wanita dulu atau sepatu untuk acara pesta. Fokus saja promosi atau pasang iklan yang berkaitan dengan pria suka jogging.

Materi iklannya pun fokus pada edukasi seputar manfaat konsisten jogging setiap pagi untuk anak muda bagi kesehatan dan investasi fisik untuk masa depan. Cerita mengenai risiko orang yang tak jaga kesehatan sejak muda dll. Jadi, aktivitas berjualan Anda pun tidak melebar, fokus dan energi bisa tertuang penuh secara maksimal.

Ingat, menjual kepada semua orang sama dengan bukan berjualan. Contoh lain niche spesifik seperti jual tumbler yang memilih target pasar hanya khusus untuk milenial dan Gen Z yang peduli terhadap isu lingkungan. Dia fokus di situ saja, tidak terpecah misalnya menawarkan juga tumbler untuk menyimpan susu bayi dll. Fokus man, fokus!

Fokus mencari pasar tertarget membuat bahan untuk kampanye atau beriklan lebih efektif. Sebab, semakin luas niche semakin galau kita dalam menjualkan produk. Bila niche Anda luas dan tidak spesifik, terlalu masif untuk mencapai konsumen yang ingin ditawarkan produk.

Dengan niche yang spesifik membuat Anda mudah ditemukan pasar karena Anda akan terlihat berbeda dari yang lain pada sisi pemasaran. Percayalah, kita tidak bisa melayani semua orang, jadi cukup pada batas ceruk (niche) tertentu saja ya, fokus di sana.

Dropshipper Shopee dkk
Dok. Pixabay


3. Bangun Cerita

Semua produk yang memenangkan pasar hampir dipastikan karena kekuatan story atau ceritanya. Biar nggak bingung, ambil contoh Apple, Rolex, Nike dll. Kapan mereka beriklan tentang fitur, layanan atau harga produk.

Ketiga produk ini selalu bercerita tentang kemudahan dalam hidup, bagaimana menjadi sosok yang dihargai dan berupaya membuat orang lain menjadi bertumbuh. Itu-itu terus yang diceritain.

Apple membangun cerita bagaimana menjadi yang berbeda dan unik dibandingkan kompetitornya. Itulah kenapa slogannya yang terkenal 'Think Different' dan ini selalu dibuktikan dengan inovasi mereka meluncurkan produk baru setiap tahun melalui tim riset yang hebat dan mumpuni.

Rolex membangun cerita sebagai simbol status orang kelas atas, mereka tidak pernah mau menurunkan harga saat jam lain banting-banting harga. Rolex berusaha menciptakan rasa bangga dan spesial bagi pemakainya. Mereka juga menggunakan duta atau brand ambassador (BA) hanya orang berprestasi dengan pencapaian luar biasa (pemecah rekor).

Nike membangun cerita mendorong orang-orang agar mau berolahraga dan menjaga tubuh dengan investasi kesehatan sejak muda melalui aktivitas jogging. Sesuai slogannya 'Just Do It' memberikan semangat kepada siapapun yang penting mulai aja dulu, gerak aja dulu.

Cerita-cerita yang dibangun seperti ini membuat produk Anda menjadi pilihan di pasaran di antara banyaknya pesaing dengan menjual produk yang sama. Membangun cerita akan mendatangkan pelanggan yang setia dengan mimpi yang sama terhadap cerita yang kita bangun.

Brand-brand besar memenangkan persaingan pasar dengan membangun cerita yang bisa memberikan perubahan dan mewujudkan mimpi orang-orang. Berusaha melepas diri dari perang fitur dan perang harga, karena semua itu tidak akan membantu kecuali sedikit sekali di tengah tingginya kompetisi pasar dalam berjualan online.

4. Fokus ke Value

Kebanyakan dari kita memulai jualan online berpikir bagaimana cara mengalahkan kompetitor alih-alih menciptakan value (nilai) berbeda dan unik terhadap produk dan bisnis kita.

Konsep amati, tiru dan modifikasi (ATM) bukan berarti kita harus bersaing dengan kompetitor, tapi mencari sistem atau strategi mana yang lebih baik untuk mengembangkan bisnis kita sendiri.

Percayalah, menaklukan kompetitor tidak akan pernah mengantarkan kita pada tujuan kita. Tetapi berusaha berbeda akan membuat kita semakin terlihat dan pada akhirnya meninggalkan persaingan dengan kompetitor.

Add value atau nilai tambah akan jauh lebih penting dipikirkan, dirancang dan diciptakan untuk kesuksesan dalam berbisnis dibandingkan memikirkan strategi menaklukan persaingan. Kita harus keluar dari persaingan dan menciptakan atau menemukan pasar sendiri.

Itulah kenapa W Chan Kim dan Renee Mauborgne menulis buku luar biasa versi saya dengan judul Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru), kita harus pindah dari samudera merah yang penuh persaingan dan berdarah-darah, menuju samudera biru yang kita ciptakan sendiri.

Percayalah, mengedepankan persaingan dalam berbisnis dan atau tanpa memiliki add value sama halnya mengcapekkan diri sendiri, menguras tenaga dan membuang-buang waktu Anda untuk sesuatu yang tidak pasti dalam mendatangkan pasar.

jualan online di shopee
Dok. Pixabay


5. Riset Produk dan Supplier

Ini tahap saatnya mulai melihat-lihat produk mana yang kira-kira bakal Anda jual. Caranya dengan mulai meriset produk mana yang tren atau sedang dibutuhkan, kemudian berapa ketersedian dan jumlah pasarnya yang dalam bahasa lain disebut supply and demand (permintaan dan penawaran).

Selesai dengan riset produk dan Anda telah menemukan barang jualan Anda, mulailah dengan meriset perusahaan atau pabrik mana yang akan Anda menjadi supplier Anda. Sebab di awal jualan online, Anda belum bisa membuat pabrik dong tentunya. Anda butuh orang ketiga sebagai penyedia sekaligus penyalur barang.

Tugas Anda selanjutnya yakni menjual barang tersebut dengan harga yang lebih mahal (mark up) dengan margin atau keuntungan yang besarnya Anda tentukan sendiri antara saat dari supplier dengan harga yang Anda jual.

Pilih supplier yang sudah terpercaya dan sering dibicarakan banyak orang dalam konotasi positif, punya track record yang bagus dll. Zaman sekarang mudah sekali mendeteksi itu, tinggal cek di google, youtube dan medsos, kalau banyak ulasan mereka penipu berarti jauh-jauh dah. Yang penting kita jangan malas riset.

Kemudian terkait harga dan kemudahan distribusi, harus juga jadi pertimbangan dalam memilih supplier yang nantinya jadi mitra atau partner bisnis kita. Jangan sampai kena dengan supplier dengan harga produk mahal padahal supplier sebelah harganya setengah dan kualitas sama.

Begitu juga kemudahan distribusi, sistem kirim-kirim paketnya hingga sampai ke konsumen, harus dipantau dan diriset bagus-bagus biar gak buyar nantinya saat mulai jualan online karena disalah-salahin pembeli kita.

Riset supplier direkomendasikan di tempat terpercaya dan harganya yang pasti harus lebih terjangkau. Karena konsepnya tanpa modal, rekomendasi supplier dari JakMall, dropship (menjual kembali barang) Shopee ke Shopee atau dropship dari Marketplace lain. Pakai barang impor juga bisa jadi pilihan walau lebih ribet pengurusannya.

Tapi kalau mau dibimbing, ada materi jualan lengkap mulai video sampai ebook, dapat pelayanan dari supplier dan bisa custom produk, solusinya Dropshipaja.com dan aku sudah daftar juga di sana, cuma Rp 99 ribu Anda dapat semua.

Dropshipaja.com, karena di sana memiliki manajemen yang jelas, distribusi yang jelas dan track record baik. Saran untuk dropship dari supplier satu tempat saja, supaya alamat tokonya bisa sama dan tak ada tambahan ongkir di Shopee, Lazada atau Tokopedia nantinya.

Kemudian supplier yang menyediakan bisa copy semua gambar dan resi otomatis juga perlu sekali bagi kita dalam berjualan online. Supaya proses periklanan lebih mudah dan konsumen nyaman mantau orderannya karena ada resi otomatis.

Cari barang dari supplier yang berkualitas dan bisa menambah add value (nilai tambah). Misalnya di Dropshipaja.com bisa custome gambar atau kartun sesuka hati di produk yang dipesan. Ini akan menambah nilai jual produk Anda di mata konsumen.

6. Bangun Toko Online

Mengutip Kompas, tahun 2021 lalu diperkirakan transaksi di e-commerce mencapai Rp 395 triliun. Yang ngomong bukan saya, tapi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Uang sebanyak itu, harusnya kita ambil bagian dong.

Dalam berjualan online ada tiga istilah dan perbedaan antara e-commerce, marketplace dan olshop. Ketiga perbedaan itu yakni, e-commerce adalah toko online yang sifatnya website milik sendiri.

Kemudian marketplace adalah aplikasi atau website milik orang lain yang mempertemukan antara pembeli dan penjual dalam jumlah yang banyak seperti Shopee dll, selanjutnya olshop (online shop) adalah toko online atau tempat berjualan online di medsos seperti Instagram dan Facebook.

Era sekarang, orang-orang sudah mulai masuk ke online untuk berjualan, selain kemudahan juga efisiensi dari berbagai aspek. Jangan berlama-lama lagi, sekarang saatnya bangun toko online. Berikut saya jabarkan satu per satu toko online yang familiar dan sering digunakan untuk berjualan.

cara jualan online di shopee
Dok. Pixabay

a. Cara Jualan Online di Shopee, Lazada dan Tokopedia

- Riset kategori atau subsektor produk paling populer. Misalnya kategori atau subsektor pakaian, elektronik dan peralatan rumah tangga. Setiap marketplace beda-beda, bandingkan saja setiap subsektor ini mana yang paling populer dan sering dibelanjain orang di Shopee, Lazada atau Tokopedia.

- Riset volume kata kunci di iklan reseller center Shopee. Ini untuk melihat produk apa yang biasa dicari orang di kolom pencarian Shopee, Lazada atau Tokopedia. Melalui riset volume kata kunci ini, kita tahu apa yang dibutuhkan orang lain.

Sebagai dasar, volume pencarian kata kunci di atas 50 ribu dianggap bagus. Sementara volume kata kunci di sekitar 20 ribu volume pencarian untuk kategori spesifik, misal mencari laptop dengan menambahkan merek supaya spesifik jadi "Laptop Acer" dll.

Jangan saingan dengan supplier pakai keyword yang sama, minimal ganti sedikit tapi volumenya tetap di atas 50 ribu pencarian.

- Deskripsi barang harus menarik, jelas dan menawarkan manfaat kenapa mereka harus membeli produk kita. Jelaskan benefit dan dampak yang diberikan oleh produk kita sebagai prioritas, menjelaskan fitur hanya sebagai tambahan. Jelaskan pembeda kita dengan orang lain

- Target penjualan usahakan 5 produk per hari. Ingat semua butuh proses, terus belajar dan bertumbuh, tapi tetap berpegang tegung dengan target dan cita-cita awal.

- Daftar khusus Shopee. Harusnya ini di awal, tapi saya buat di akhir supaya teman-teman paham dulu konsep dan ilmunya, baru kemudian buka akun. Tidak sembrono atau asal trobos kayak pengalaman saya dulu hehe.

Sekarang daftar sebagai penjual Shopee langsung dapat tiga keuntungan sekaligus. Pertama, gratis modal Rp 1 juta dalam bentuk vocher dll. Kedua, langsung dapat program Campaign Shopee yang bertujuan meningkatkan pengunjung toko atau calon pembeli. Ketiga, bebas biaya layanan ongkir XTRA dengan pembelian minimal yang lebih rendah dibanding program reguler.

Sederhananya, cara daftar Shopee yakni dengan klik klaim modal Rp 1 juta, lalu isi formulir, klik lengkapi tokomu sekarang, klik mulai jual di menu saya, klik tambah produk, kilk tambah produk, masukan alamat toko dan pilih jasa pengiriman, isi detail produk lalu klik simpan.

b. Cara Jualan Online di Instagram

- Buat konten edukasi dan produk yang menjawab kebutuhan. Bangun cerita dari setiap isi konten Anda karena orang lebih suka didongengin daripada dijualin. Misal, jualan hoodie, ceritakan soal pentingnya tampil keren dan menarik. Ceritakan juga bagaimana pakaian dapat meningkatkan kepercayaan diri dan sebagainya.

- Konsep Hypnoselling menggunakan copywriting model AIDA. Ok, saya jelaskan satu per satu ya biar nggak mumet hehe. Hypnoselling adalah teknik berjualan yang memainkan alam bawah sadar atau bahasa lainnya jualan dengan cara soft banget, kamu pasti pernah lihat kan iklan seperti itu, jualan tapi seperti tak jualan. 

Sementara copywriting adalah kata-kata yang digunakan dalam berjualan. Entah itu beriklan, caption Instagram dll. Kalau kata-katanya menarik, pembeli akan menaruh perhatian dan mulai cari tahu lebih jauh tentang manfaat produk kita.

Sedangkan AIDA adalah model berjualan yang paling populer dalam copywriting dari sekian banyak model lainnya. AIDA singkatan dari Attention, Interest, Desire dan Action.

Dalam sebuah copywring, bila dibuatkan menggunakan konsep AIDA akan memudahkan calon konsumen melakukan pembelian. Paragrafnya dimulai dengan menarik perhatian (Attention), kemudian mendatangkan minat (Interest), lalu menciptakan hasrat (Desire) dan mengarahkan konsumen untuk mengambil tindakan membeli produk (Action).

Jadi buat iklan gampang ya, tinggal pakai konsep AIDA di atas. Mari berjualan, hehe.

- Pakai Funneling. Funneling adalah tahapan atau alur yang dilalui para konsumen sampai membeli produk Anda. Desain funneling yang Anda gunakan bebas, namun ada yang sederhana dan ada pula yang bertahap-tahap sampai panjang banget alurnya.

Konsep funneling yang paling sederhana adalah dengan membuat konten edukasi di Instagram, kemudian arahkan untuk klik link di bio yang nanti mengarahkan website jualan Anda (landing page) atau marketplace seperti link Shopee, Lazada atau Tokopedia.

Selanjutnya, khusus yang berjualan di website (bukan marketplace), sediakan copywriting konsep AIDA yang kuat dan menarik di landing page untuk meneguhkan kepercayaan pembeli terhadap manfaat produk Anda, hingga melakukan pembelian dengan menekan tombol order.

Dari tombol order tadi terserah Anda mau arahkan ke nomor kontak WhatsApp atau ke orderan marketplace seperti Shopee, Lazada atau Tokopedia.

Tapi kalau funneling Anda mau lebih cepat lagi, ya sudah, dari konten Instagram langsung saja diarahkan ke bio yang di sana sudah dipasang link terusan ke WhatsApp. Ndak lagi website atau marketplace. Simpel :)

c. Cara Jualan Online di WhatsApp

Jualan di WhatsApp atau WA jangan seperti jualan biasa. Apalagi cuma share-share foto produk nggak jelas bikin semak nyepam. Orang malas ngeliat, bukan pengen beli malah pengen blok WA kita, hehe. Minimal mereka nggak mau lagi lihat status kita kalau semua isinya foto produk.

Dengan demikian, mulailah berjualan dengan cara elegan. Jualan seperti tidak jualan. Kapan rokok ngiklan orang lagi merokok? Begitu juga dengan sepatu Nike, Apple dll. Lu kalo gak percaya buka deh Instagram mereka, haha.

Mulailah ngiklan di status WA sendiri dengan membagikan insight edukasi yang berkaitan dengan manfaat produk Anda tanpa menampilkan produknya, kemudian ide lain yakni dengan memposting kalau baru saja ada konsumen yang beli, entah itu screenshot slip transfer dll terserah. Ini akan membangkitkan kepercayaan orang oh ternyata produk kita ada yang beli.

Kemudian ide lain, bisa juga posting sesuatu yang lucu dan ada kaitannya dengan produk yang kita jualan. Ini semua sebenarnya masuk ke teknik hypnoselling tadi seperti yang awal dibahas. Gunakan kata-kata atau iklan video yang lucu dan menggelitik, kemudian ujung-ujungnya arahkan supaya calon konsumen mereka membeli produk kita.

Contoh jualan online di WhatsApp: Hujan-hujan gini enaknya meluk bestie ya. Sayangnya jomblo wkwkw. Daripada nganggur amat ya, mending lihat-lihat guling dan sprei kami. Berbagai motif dan warna yang bakal bikin kamu nyaman benget deh pokoknya, senyaman punya bestie :)

Kemudian bisa juga dengan memposting kegiatan produksi di status WA. Videoin aja misalnya suasana pabrik atau karyawan lagi beres-beres packaging. Kalau kamu pakai supplier Dropshipaja.com, video kayak gituan banyak banget disiapin dan itu bukan boongan, nggak ada penipuan di sana.

Terakhir, posting kalau produk atau barang Anda mau habis. Misal: Rendy gaisss, barang tinggal 7 biji lagi. Sebelum Seoul out diambil orang ketiga, ayo gassss! Japri aja :)

7. Cara Jualan Online Biar Cepat Laku untuk Pemula

a. Pakai Trik Komunikasi ke Konsumen 

Ini adalah tahapan terakhir jualan online sebelum konsumen deal dan transfer ke kita. Ya, chat dengan mereka menjawab pertanyaaan yang kadang-kadang diulang-ulang, bahkan ada juga yang gak jadi beli.

Solusinya kita memang harus terus belajar supaya jago dan bisa closing (mengakhiri semua proses dengan pembelian). Ada beberapa langkah yang saya ringkas dan jadi poin-poin penting, akan saya jabarkan sebagai berikut.

- Salam, senyum sapa (sebut nama). Ucapkan Assalamulaikum, hallo atau hai di awal percakapan. Jangan lupa beri emot senyum dan sebutkan namanya dalam setiap percakapan. Misal: Iya, betul kak Putri. Itu harganya Rp 329 ribu sudah gratis ongkir :)

- Siapkan bahan seperti contoh foto produk dll. Karena pengalaman, para calon pembeli minta contoh bagaimana bentuk asli produk kita dari model yang diinginkannya. Misal, kalau cetak hoodie, berikan foto contoh produk yang desainnya gambar logo seperti permintaan si calon pembeli.

Jika mendaftar menjadi member Dropshipaja, materi dan trik seperti ini akan lebih banyak diajarkan dan lebih lengkap dengan mentor yang benar-benar expert di bidangnya masing-masing. Tunggu apa lagi!

b. Cerdas Kelola Modal

Gunakan konsep 40-40-20 di awal-awal membangun bisnis dengan berjualan online. Caranya yaitu dengan membagi keuangan dan mengalokasikannya 40 persen ke produk, 40 persen ke marketing, 20 persen ke operasional.

Alokasi ke produk bisa saja seperti top up ke supplier di akun kita, supaya kalau ada konsumen yang beli, kita bisa langsung pesan cepat tanpa transfer-transfer lagi nunggu duit dari konsumen.

Marketing atau pemasaran lebih ke memperbaiki fundamental. Jangan dulu beriklan kalau modal masih sekitar 1-3 jutaan. Mending pakai untuk desain poster dll di Instagram jualan online Anda (olshop).

Kemudian gunakan modal yang dialokasikan untuk marketing untuk perbaiki marketplace seperti foto produk yang profesional dll hingga menyiapkan landing page website untuk jualan.

Khusus untuk landing page, di awal-awal pakai saja dulu yang gratis melalui blogspot. Kalau sudah ada tambahan modal dari hasil jualan online-nya, baru kemudian mulai membeli landing page jualan (e-commerce) sekitar kurang dari Rp 300-an dan domain dengan harga sekitar Rp 100-an agar lebih profesional.

Selanjutnya modal untuk alokasi ke operasional atau biaya aktivitas dalam berjualan. Misal, Anda dibantu teman Anda/karyawan untuk jawab-jawab chat WA atau DM Instagram dari konsumen dll. Kemudian biaya minyak motor Anda urus-urus ke sana sini, itu juga termasuk operasional.

Semua anggaran harus dialokasikan di awal biar nggak bengong-bengong, apalagi sampai kejadian gunakan modal untuk hal-hal yang nggak penting, misal beli iPhone supaya foto promosi produk biar keren. Nggak perlu say, di awal-awal harus fokus ke fundamental dulu kayak aku ceritakan di atas.

- Branding produk Anda dan jual mahal aja. Anda jualan bukan sedang bikin lembaga nirlaba, apalagi saingan harga siapa paling murah dengan kompetitor, hancur dah. Mending pelajari ilmu branding daripada banting-banting harga.

Ingat, kisaran keuntungan itu idealnya 50 persen dari modal kita, atau minimal sekali 20 persen. Karena di sana ada hak untuk biaya produk, marketing dan operasional seperti yang disebutkan di atas. Lalu bagaimana caranya supaya bisa menjual dengan harga mahal? Jawabannya satu, upgrade skill. Entah itu baca buku, belajar di internet hingga ikut kelas berbayar.

- Bangun tim dan delegasi. Tidak selamanya Anda bekerja keras untuk bisnis Anda sendiri. Anda harus punya kemampuan memberikan pekerjaan ke orang lain, itulah yang namanya delegasi.

Pada akhirnya, Anda itu harus menjadi pebisnis, bukan penjual. Kalau jadi penjual terus-terusan, ya capek sendiri, susah besarnya pendapatan dan bisnis Anda.

Kalau bisnis bisa besar dan mempekerjakan orang lebih banyak lagi, Anda pun bisa lebih bebas mengurus yang lebih urgen seperti konsep bisnis ke depan, inovasi apa saja yang harus dilakukan selanjutnya dan melakukan hal-hal yang lebih besar lainnya untuk kemajuan bisnis Anda.

- Goals diperjelas. Misalnya target tahun ini pendapatan sekian, kenaikan omset setiap tahun sekian persen, penambahan karyawan sekian, target ekspansi dll. Semua harus dibuat dalam daftar yang jelas sebagai tujuan bisnis Anda. Kalau tidak punya tujuan yang jelas, nanti banyakan galaunya daripada bisnisnya, hehe. 

- Mulai beriklan. Nah di tahap ini, saat omset Anda mulai stabil misal di atas Rp 5 jutaan per bulan, mulailah menambah tenaga penjualan dengan beriklan, supaya lebih banyak orang yang mengetahui produk Anda.

Ambil anggaran iklan dari 40 persen marketing tadi, dengan catatan omset sudah mulai betumbuh ya. Misal omset Rp 5 jutaan, beriklanlah Rp 2 jutaan ke bawah melalui Instagram Ads, Google Ads dll.

Tapi ingat, pelajari dulu cara beriklannya, tes dulu bahan iklannya, jangan buru-buru beriklan tanpa ilmu, nanti bisa rugi sia-sia, uang iklan jadi boncos. NB. Dalam bisnis nggak ada yang sia-sia, kalau pun rugi, kita pasti belajar banyak dari sana.

Pesan berjualan online dari aku adalah jual value dan perubahan, naikan status orang lain menjadi lebih berkelas, hargai orang-orang berprestasi dan pemecah rekor. Kalau semua itu yang ada dipikiranmu dalam berjualan, selamat kamu udah keren banget. Jualan (selling) sekaligus marketing dan branding. 

Akhirnya, sampai di penghujung tulisan, hehe. Pesan dalam berjualan online dari aku adalah jual value dan perubahan, naikan status orang lain menjadi lebih berkelas, hargai orang-orang berprestasi dan pemecah rekor. Kalau semua itu yang ada dipikiranmu dalam berjualan, selamat kamu udah keren banget. Jualan (selling) sekaligus marketing dan branding.

Sampai sini dulu tulisan cara jualan online Dropshipper dkk ini. Seperti judulnya laris tanpa modal, semoga jualan online-mu sukses ya, bisa punya omset mulai dari Rp 5 jutaan per bulan sampai ratusan juta rupiah. Intinya yang penting mulai dulu, dan belajarlah kesalahan dari sana sambil tak habis-habisnya mencoba trial and error di sana.

Selamat berjualan online bestie :)

Post a Comment for "Cara Jualan Online, Dropshipper di Shopee dkk Laris Tanpa Modal"